Letto merupakan sebuah grup musik Indonesia yang pertama kali dibentuk tahun 2004. Grup musik asal Yogyakarta ini beranggotakan Noe (Sabrang Mowo Damar Panuluh, Yogyakarta 10 Juni 1979) sebagai vokalis, Patub (Agus Riyono, Yogyakarta, 2 Agustus 1979) sebagai gitaris, Arian (Ari Prastowo, Bantul, 27 Maret 1979) sebagai bassis, dan Dhedot (Dedi Riyono, Yogyakarta, 23 Januari 1987) sebagai drummer. Vokalis Letto, Noe, adalah putra penyair Emha Ainun Najib. Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama.
Album
Truth, Cry, and Lie
Album pertama mereka bertajuk "Truth, Cry, and Lie" yang dirilis pada 2006. Namun sebelumnya Letto juga pernah merilis album PILIH 2004, namun saat itu nama grupnya masih Leto (satu T). Album perdana mereka meraih penghargaan kategori 'Album Pendatang Baru' pada ajang SCTV Music Award 2007.
Tak hanya di Indonesia, kepopuleran Letto juga merambah ke Malaysia. Letto meluncurkan album Truth, Cry & Lie di pasar musik Malaysia tanggal 23 Juli 2007. Mereka memutuskan untuk ikut meramaikan dunia musik Malaysia setelah lagu-lagu mereka seperti, "Ruang Rindu" dan "Sandaran Hati" berhasil menduduki tangga teratas di beberapa stasiun radio Malaysia. Album Letto yang pertama ini sebelumnya juga mendapatkan anugerah 'Planet Muzik 2007' sebagai grup musik terbaik di Singapura pada 8 Juni 2007.
Don't Make Me Sad
Sukses dengan album pertama, Letto meluncurkan album kedua bertajuk "Don't Make Me Sad" yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Dalam album ini, Letto menjagokan lagu "Sebelum Cahaya". Bukan hanya lagunya yang unik, video klipnya juga dibintangi Amanda, seorang model yang tuna rungu. Lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman. Sebagian hasil dari penjualan album ini, Letto akan mendedikasikan untuk membuat buku huruf Braille. Musica akan mempromosikan album ini ke Malaysia. Lagu-lagu lain yang menarik untuk disimak dalam album ini di antaranya lagu berbahasa Inggris "Ephemera", "Bunga di malam itu" yang bertutur tentang indahnya pertemuan dengan Sang Nabi Muhammad SAW, dan "Permintaan Hati" yang berirama lebih rancak menghentak.
Kepopuleran lagu-lagu Letto menginspirasi beberapa orang untuk membuatnya menjadi novel atau yang disebut songlit (lagu yang dinovelkan). Lagu pertama Letto yang dijadikan novel adalah "Ruang Rindu" yang pernah menjadi soundtrack sinetron Intan. Novel Ruang Rindu ditulis oleh Andi Eriawan dan diterbitkan oleh Gagas Media pada bulan Agustus 2007. Enam bulan kemudian giliran "Sebelum Cahaya" yang dinovelkan oleh Karla M. Nashar, dengan judul yang sama dan diterbitkan oleh Gagas Media.
Diskografi
Letto memulai debut kariernya sebagai band di tahun 2003, dan pada tahun 2005 mereka meluncurkan album Truth, Cry, and Lie dengan lima singel yaitu Sampai Nanti, Sampai Mati (2005), Sandaran Hati (2006), Ruang Rindu (2006), Sebenarnya Cinta (2006), dan Truth, Cry, and Lie (2007). Di tahun 2007, mereka kembali membuat album bertajuk Don't Make Me Sad dengan lima singel yaitu Sebelum Cahaya (2007), Permintaan Hati (2008), Memiliki Kehilangan (2008), Hantui Aku (2008), dan Bunga di Malam Itu (2008). Dan tahun ini pada bulan Februari kemarin mereka kembali merilis album ketiga mereka, yang bertajuk Lethologica dengan dua singel sejauh ini yaitu Lubang di Hati (2009), Senyumanmu (2009), dan Kepada Hati Itu (2009). Letto juga mendapat sertifikat Platinum untuk lagu-lagunya.
0 komentar:
Posting Komentar